Robot Semut Bangun Rumah di Mars

Senin, 30 Maret 2009


Budi Winoto
INILAH.COM, Karlsruhe - Penemuan air dan tanah di planet Mars yang komposisinya mirip di bumi, memberikan harapan kelak manusia bisa membangun koloni di planet merah itu. Untuk tahap pertama, koloni yang muncul bukan manusia tapi sekumpulan robot kecil.

“Robot kecil ini dapat bekerjasama dan dapat menjelajahi ke seluruhan planet. Kami tahu ada air dan debu. Yang dibutuhkan sekarang adalah pengikat untuk mulai membangun struktur, semacam rumah bagi ilmuwan manusia,” kata Marc Szymanski, peneliti robot di University of Karlsruhe Jerman.

Szymanski merupakan anggota tim peneliti Eropa dalam mengembangkan robot otomatis berukuran kecil dan dapat bekerjasma untuk mengerjakan tugas berbeda. Mereka dapat bekerja seperti semut atau tawon saat mereka mengumpulkan makanan, membangun sarang dan bekerja sama dalam memperbesar koloni.

Penjelajahan planet dan membangun koloni manusia merupakan langkah selanjutnya dari pembuatan robot yang dapat bekerjasama. Oleh karena itu, robot yang dibuat tim tersebut, juga harus mampu menyesuaikan diri jika menghadapi hambatan ataupun perubahan lingkungan.

“Robot seperti ini sangat perlu, dalam situasi butuh pemecahaan masalah tanpa henti. Jika satu robot gagal atau rusak, tidak akan menyebabkan seluruh misi menjadi gagal karena robot lain bisa menggatikannya,” kata Szymanski.

Robot ini tidak hanya penting untuk tugas di luar angkasa atau di kedalaman air, tapi juga untuk perbaikan di dalam mesin, membersihkan polusi atau melakukan pengobatan di dalam tubuh manusia.

Untuk berkomunikasi, robot ini menggunakan inframerah dengan mengirimkan sinyal ke yang lain. Saat menghadapi hambatan, mereka akan saling memberitahu yang lain dan membantu keluar dari masalah.

Sekelompok robot yang oleh tim itu disebut dengan Jasmine, ukurannya sedikit lebih besar dari dua koin Euro. Sedangkan robot yang lebih kecil disebut I-SWARM hanya berukuran kurang dari satu centimeter. I-SWARM bergerak dengan getaran dan mendapat tenaga dari cahaya matahari, sedangkan Jasmine menggunakan baterai.

“Sumber tenaga merupakan masalah besar. Makin komplek tugas yang harus dilakukan main besar energi dibutuhkan. Robot yang bertugas memindahkan sesuatu harus menggunakan motor yang memerlukan energi lebih besar,” kata Szymanski.[O1]




0 komentar:

Blog Archive

Web Hosting
Web Hosting
Get paid for sharing your links - Receive $5.00 just for signing up!

Ads

  © Free Blogger Templates Columnus by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP